Kisah Seorang Ibu yang Tetap Bertahan sepeninggal
suaminya..
Diriwayatkan bahwa Anas r.a.
dari Rasululloh saw. Bersabda: “Ada 3 yg berada di bawah perlindungan Arasy
pada hari kiamat, yang tdk ada perlindungan kecuai perlindunganNya, yaitu:
orang yang memperkuat silaturrahim, seorang perempuan yg suaminya meninggal dan
meninggalkan anak-anak yatim yang masih kecil, yang mengatakan, aku tidak akan
menikah, aku akan mengabdikan diri untuk anak-anakku hingga mereka meninggal,
atau mendapatkan pertolongan Alloh SWT, dan seorang hamba yg menyiapkan makanan
dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada tamunya karena Alloh SWT.”
Sebut saja ibu itu bernama
Isti..
Sejak 5tahun sebelum Indonesia
merdeka, dia di tinggal suaminya untuk bertugas. Karena sang suami adalah salah
satu anggota tentara pada saat itu..
Suami ibu Isti pergi dengan
meninggalkan 5 orang anak yang masih kecil2.. (8th, 5th, 3th, 2th, dan seorang
bayi)
Tanpa kabar yang jelas,
waktupun berjalan sesuai dengan sunatuLlohnya..
Sang ibu dengan sabar dan
lapang dada menjalani hari-harinya.. Kerja apapun di lakoninya asal bisa untuk
menyambung hidupnya dan anak-anaknya..
Kekuatannya hanya satu. Cinta.
Cinta pada
anak-anaknya mengalahkan egonya sebagai seorang wanita yang memerlukan
pendamping, seorang manusia yang memerlukan sandaran dan tempat untuk berbagi..
Semua di matikannya demi cintanya pada anak-anaknya. Dalam
hidupnya cuma satu. Bahwa dia dan anak-anaknya harus tetap hidup, sampai Alloh
menentukan taqdirnya..
SubhanaLloh..**
Kisah Seorang Ibu yang mendampingi
Anaknya yang Sedang Koma, Hingga Datang Mukjzat Alloh padaNya..
Disebuah rumah sakit di
bilangan Jakarta Pusat, ada seorang ibu yang seti mendampingi anaknya yang
sedang dalam keadaan koma..
Para dokter sudah mengatakan bahwa umur anaknya sudah
tergantung alat-alat penunjang medisnya.
Namunn sang ibu tetap yakin
akan pertolongan Alloh untuk sang anak yang sudah di tunggunya selama 12th masa
pernikahannya. Si ibu yakin bahwa Alloh tak hendak mengambilnya dg cara seperti
ini.
Maka dengan tak
putus-putusnya dia lantunkan doa di malam-malam yang panjang, di sisi anaknya.
Tilawah dan dzikir pun tak lepas dari bibirnya.
Semua di lakukannya atas nama
cinta.
Cinta yang
mengharu biru perasaannya, yang mampu menghapus lelah fisik dan letihnya jiwa..
Hingga suatu saat datanglah
mukjizat, si anak terbangun dari koma-nya yg di alaminya selama 6 bulan.
Laa hawla wala quwwata illa
biLlah..
Tidak ada kekuatan, selain
kekuatan Engkau yaa Alloh..
“Dan pasti Kami akan mnguji
kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan sampaikanlah berita gembira pada orang-orang yang sabar” (QS.Al
Baqarah:155)**
Kisah Seorang Suami yang Merawat
Istrinya selama 8tahun lebih.
Haji Madani tinggal di
bilangan Cengkareng Jakarta Barat. Sudah 8 tahun lebih merawat istrinya yang
menderita sakit kelenjar getah bening..
Dengan sabar beliau
merawatnya, terutama
di saat-saat sakit istrinya
kambuh..
“Rasanya tidak tega melihat
istri saya berjuang melawan penyakitnya..” kata pak Madani.
Maka ketika anak-anaknya
menyuruh beliau untuk
Menikah lagi, beliau
menjawab: “Dulu, saya mencintai ibu kalian tanpa syarat. Tanpa syarat dia harus
tetap cantik, dia harus tetap sehat, dia harus tetap muda. Maka dari itu,
ketika dia sakit pun, saya tetap mencintainya.. meskipun terkadang saya harus
mematikan naluri saya sebagai seorang laki-laki..”
Dan kini, sambungnya, “Jiwa
saya telah menyesuaikan dg keikhlasan saya, hingga saya tidak menginginkan
apa-apa lagi selain kesembuhan istri saya..”
SubhanaLloh..
Ternyata pak madani mampu
tetap bersabar atas dasar cinta.
“Wahai orang-orang yg
beriman! Mohonlah pertolongan Alloh dengan sabar dan sholat. Sungguh Alloh beserta
orang-orang yg sabar” (QS. Al-Baqarah:153)**
Sebuah kisah oleh-oleh dari seorang dokter jaga ruang resus di IGD RSCM.
Seorang kakek setia menunggu istrinya yg sakit berat di RSCM, seorang janda tua yg baru dinikahinya 1 th lalu, dgn penyakit gagal ginjal kronis yg harus jalani cuci darah segera. Raut muka istri tsb tdk jelas akibat bengkak cairan di sekujur tubuhnya, diperparah bau pesing & busuk. Kakek itu masih setia menanti kekasihnya tsb, sambil menghibur dgn ciuman di keningnya serta ucapan: " sabar ya sayang".
Saya sendiri tidak habis pikir, apa yg membuat kakek 73 th pensiunan PNS bisa jatuh cinta dgn janda 56 th penjual minuman di Monas, sesudah ditinggal mati isterinya terdahulu 4 tahun sebelumnya. Dia lantunkan dzikir & istighfar mengajak isterinya yg terpasang selang jalan napas, sambil mengelus-elus kepala & lengannya yg bengkak krn cairan. Isterinya itu sempat henti napas & henti jantung ketika sedang cuci darah yg pertama kalinya baru berselang 5 menit. Sepanjang malam kemarin, hanya kakek seorang mengurus & mendampingi nenek tsb. Padahal nenek tsb mempunyai 5 anak yg sdh dewasa dari suami pertama. Tiada satupun dari 5 anaknya yg peduli dgn nenek tsb. Semoga anak2 kita senantiasa berbakti kepada kita sbg orangtuanya sepanjang hidup kita, dengan doa spesial utk kita tanpa rasa jemu sepanjang hidup mereka
Apakah krn baru dinikahi 1 tahun, jd msh ada kata "sabar ya, sayang..."sambil dielus2 kepalanya & bisikan lembut ditelinga?
hmm... apakah cinta & romantism msh bertahan setelah bertahun-tahun pernikahan? wallahu'alam.
tp tetap salut sama si kakek, smg bisa dicontoh oleh semua suami. tp bukan karena baru setahun dinikahi..**
..